Kendati belum ada obat yang bisa menyembuhkan, bukan berarti limfedema tak bisa dikenali penyebabnya. Menurut dr. Walta, setidaknya ada empat penyebab limfedema.
dr. Walta Gautama, Sp.B (K) Onk menjelaskan, penyebab akutnya kanker payudara pada laki-laki disebabkan oleh dinding payudara yang lebih tipis
Kondisi ini juga diperburuk dengan kebijakan sejumlah rumah sakit menutup sebagian besar pelayanan non-Covid dan merumahkan tenaga medis kanker, untuk selanjutnya beralih menjadi rumah sakit penanganan Covid-19.
Ahli bedah onkologi Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta, dr. Walta Gautama, SpB(K)Onk menyebut banyak operasi kanker yang ditunda selama pandemi virus corona baru (Covid-19).
Banyak penyebab perempuan menunda pemeriksaan dan pengobatan kanker payudara. Tetapi, yang paling banyak dialami oleh perempuan adalah perasaan takut.
Ketua Umum PERABOI, dr. Walta Gautama, SpB(K)Onk mengatakan angka kejadian pasien kanker padat di Indonesia saat ini cukup tinggi. Angka kematiannya juga lebih tinggi dari populasi pasien nonkanker.
Menurut Ketua Umum Peraboi, dr. Walta Gautama, SpB(K)Onk, dengan dibukanya kesempatan vaksinasi bagi kelompok komorbid dimana salah satunya adalah penyintas kanker yang sudah lebih dari tiga bulan, maka mereka akan terlindungi dari risiko gejala berat bila terinfeksi Covid-19.
Ketua PERABOI, dr. Walta Gautama, SpB(K)Onk menerangkan ISTRY 1.0 berisi berbagai informasi yang berguna bagi dokter, untuk mengambil keputusan klinis dalam bidang terapi sistemik untuk kanker.
Ketua Pengurus Pusat PERABOI, dr. Walta Gautama, SpB(K)Onk mengatakan vaksinasi massal bagi pasien kanker ini merupakan salah satu upaya PERABOI, agar pasien kanker diprioritaskan mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Banyak mitos yang beredar di tengah masyarakat seputar kanker payudara. Salah satunya, perempuan dengan payudara besar rentan mengidap penyakit mematikan ini.